Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Motivasi

Pengalaman Itikaf Pada Akhir Bulan Ramadan

Ramadan telah berlalu, menyisakan kesan yang mendalam bagi seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia, tak terkecuali keluarga kami. Meski saat ini sudah berada di bulan Syawal, bulan peningkatan, telah "dicuci" selama satu bulan penuh di bulan suci, namun sepertinya belum sepenuhnya move on dari Ramadan karim. Pengalaman Itikaf Saat Masih Kuliah Dulu waktu saya masih semester akhir sedang menulis skripsi, libur lebaran yang nanggung membuat saya memutuskan tidak mudik ke kota asal. Rasanya sesuatu banget di saat teman-teman pada sibuk dengan urusan pesan tiket pesawat, bus, KA, mobil travel, atau kapal laut, saya dan seorang teman satu asrama malah mendaftarkan diri ke program itikaf akhwat di salah satu masjid di kota Jogja. Sumber gambar masjid: Unsplash @david_r Sudah duapuluh tahun berlalu seolah saya masih merasakan suasana penuh khidmat di sana. Ada rundown yang jelas selama sepuluh hari terakhir. Menu sahur dan buka puasa diatur sedemikian rupa sehingga kami para p

Menginstal Ulang Hidup, Membersihkan Cache? Yup!

Hidup tak selamanya berjalan indah, bagaikan langit kadang kala muncul awan gelap menggelayut. Sudah direncanakan akan ujian proposal sebelum tahun berganti misalnya, seperti saya, namun isi proposalnya tak kunjung bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.  Skala prioritas yang sudah jauh-jauh hari ditetapkan masih juga disimpangi. Akibat begitu banyaknya godaan yang berlomba-lomba menjadi yang terpenting di dalam benak pikiran, tujuan utama pun buyar. Sesal belakangan tiada guna, maka butuh suatu tindakan segera yaitu menginstal ulang hidup. Membersihkan cache atau memori sementara yang mudah sekali membukanya. Setali tiga uang dengan cache, cookie juga demikian, informasi login yang tersimpan di website, membuat kamu dapat masuk kapan saja ke aplikasi tanpa perlu mengetikkan username dan password secara manual. Tampaknya mudah, namun jika itu tak penting, jadilah kamu terikat selamanya dengan godaan login-logout dari suatu masalah. Perlukah Menginstal Ulang Hidup, Membersi

Yakinlah Rezeki Tak Hanya Uang

Tantangan menulis artikel blog dari Komunitas ISB berlanjut ke bulan Januari-Februari 2023. Tema hari kedua yaitu: Pilihan untuk merasa beruntung, tidak tersakiti dan tidak dirugikan dalam moment yang sebenarnya tidak sedang berpihak pada kita. Contohnya: Saat diundang acara tidak dapat fee, lalu kamu dinomor sekiankan dibanding makro influencer dan media. Tapi kamu memutuskan tetep datang dengan angle niat akan dapat ilmu, kenalan sama orang2 hebat dan mencari opportunity dari orang2 yang hadir. Contoh lain: Saat dikritik, emang bete tapi kalau milih buat belajar lagi itu lebih baik bukan? Untuk membaca tema hari pertamanya, kamu bisa mengekliknya di sini . Satu waktu dari kampus saya ditugaskan mewakili pusat studi menghadiri sebuah acara. Saya adalah salah satu dari enam anggota di pusat studi tersebut. Disclaimer dulu ya, artikel ini tidak mendiskreditkan siapapun dan apapun, hanya berupa pemaknaan hidup dari saya atas pengalaman yang terjadi, lantas dikaitkan dengan tema hari in

Botol Minum Teman Menulis Artikel Blog

Bekerja sebagai narablog membutuhkan daya konsentrasi yang tinggi. Salah menuangkan isi pikiran membuat tulisan menjadi rangkaian kalimat semata tanpa makna. Tak ada manfaat yang bisa dipetik dari tulisan yang tidak fokus. Untuk mendukung bloger tidak gagal fokus dalam menulis artikel blognya, solusinya adalah memperbanyak minum air putih. Selain untuk menjaga kesehatan , minum air putih memilih beragam manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut: Manfaat Banyak Minum Air Putih Penelitian tentang manfaat banyak minum air putih sudah dilakukan oleh para peneliti. Bahkan manusia hanya sanggup bertahan hidup 2-4 hari tanpa minum air, selanjutnya tubuhnya akan terancam dehidrasi parah, kulit menjadi keriput, berakibat pada hilangnya kesadaran dan akhirnya meninggal dunia. Sementara jika tidak ada makanan manusia bisa bertahan satu minggu. Namun jika tidak mendapatkan makanan tetapi bisa minum saja, manusia mampu bertahan hidup hingga tiga bulan. Karena air berfungsi air berfungsi untuk me

7 Hal Sederhana Yang Ternyata Memberikan Pengaruh Besar Dalam Hidup

Hidup punya misteri bagi tiap orang. Terkadang hal-hal sederhana memberikan pengaruh besar dalam hidup. Namun tak bisa diduga pula pengaruh itu ada yang baik dan ada yang buruk.  Di artikel ini diulas mengenai 7 hal sederhana yang ternyata memberikan pengaruh besar dalam hidup. Tentunya pengaruh yang positif. 7 Hal Sederhana yang Ternyata Memberikan Pengaruh Besar dalam Hidup Saya 1. Membaca Sebelum Tidur Dari kecil saya gila sekali membaca. Sengaja memilih diksi "gila" untuk mewakili kata amat sangat keranjingan. Rasanya dalam sehari tidak membaca buku meski cuma satu halaman, saya auto-mencari-cari.  Buku yang dibaca macam-macam, buku sekolah, buku cerita, koran, kalau zaman sekarang buku elektronik. Tak pernah menyangka kebiasaan sepele sejak usia dini itu mengantarkan saya menjadi seorang dosen yang mau tidak mau hidup kesehariannya memang bergelimang buku. Baik buku yang dikarang sendiri maupun buku-buku yang disitasi atau dijadikan referensi dalam membuat suatu karya tu

Pentingnya Adab Sebelum Ilmu

Pentingnya adab sebelum ilmu bagi siapapun yang berstatus pelajar, santri, mahasiswa, pembelajar di strata berapa pun. Sebab tanpa adab maka tak akan pernah sampai kepada ilmu yang benar.  Membahas topik adab sebelum ilmu ini saya membuka kembali kitab lama zaman nyantri di pesantren dahulu. Kitab kuning populer bagi pemula mengenai adab menuntut ilmu , Ta'limul Muta'allim karya ulama besar dari Arab, Syeikh Burhanuddin Az Zarnuji. Dulu saya pelajari di kelas I'dadiy (setara kelas 1) di Pondok Pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin, Krapyak Wetan, Yogyakarta. Pagi dan malam belajar kitab kuning, siang hingga sore kuliah di UGM. Mudah-mudahan sebagai ikhtiar meraih ilmu pengetahuan duniawi namun tak melupakan ilmu agama untuk kebaikan dunia dan akhirat. Kitab tersohor ini dialihbahasakan oleh KH. Aliy As'ad (Alm.) pengasuh Pondok Pesantren Nailul Ula, Sleman, Yogyakarta. Meski di kelas belajar menerjemahkan tulisan arab gundul Arab Pegon (Jawa), namun saya merasa waktu belaj

Menjadi Pejuang Scopus

Memasuki semester 2 kuliah di jenjang S3 di salah satu PTN BH (Badan Hukum) di daerah saya, Program Studi Doktor Ilmu Hukum (PDIH) menetapkan tidak ada ujian tertulis pada UTS dan UAS. Sebagaimana yang diterapkan pada semester gasal lalu.  Sebagai gantinya, kami diwajibkan menulis karya ilmiah berupa paper yang dimuat di jurnal internasional terindeks Scopus, minimal Q3 (Quartile 3). Duh, auto tidak bisa tidur saya memikirkannya. Karena yang tidak berhasil mempublikasikan papernya di semester genap ini tidak akan dapat nilai.  Pantang Menyerah Ya, itulah saya. Meski berstatus istri dan ibu empat orang anak, dosen, sedang mengemban amanah jabatan struktural pula yaitu Kabag. Hukum Perdata (setara Kajur), saya memberanikan diri melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor. Kuliah S3 di PTN tidaklah main-main. Berbeda dengan strata S2 dulu rasanya materinya masih bisa dipahami sambil momong anak. Dulu saya S2 di usia 27 tahun, dengan pengalaman baru 5 tahun jadi dosen. Dikover beasiswa penuh