Langsung ke konten utama

Justitia Avila Veda, Aktivis Perempuan yang Berjuang Lewat KAKG (Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender)

Justitia Avila Veda adalah seorang aktivis perempuan yang konsisten memperjuangkan keadilan untuk kaumnya. Lewat layanan konsultasi secara gratis yang digagasnya sejak Juni 2020 lalu, yaitu Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG), Justitia Avila Veda menyuarakan hak-hak perempuan untuk terbebas dari belenggu kekerasan seksual.

KAKG (Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender)


Latar Belakang Veda 

Veda sapaan akrab Justitia Avila Veda. adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) angkatan 2011, lulus dari UI pada tahun 2015. Veda menulis skripsi berjudul "Penerapan Pasal 134 KUHP Tentang Penghinaan Terhadap Presiden Dan Wakil Presiden Di Indonesia (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tahun 1998-2013)." Meski kegiatannya sekarang berbeda dengan judul tugas akhirnya, namun hal ini menunjukkan Veda memang fokus di bidang hukum pidana.

Menyimak podcast-nya di Spotify bersama Ke TEMU (Rumah Kebangsaan) dalam rangka kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan yang bertajuk "Pentingnya RUU PKS Sebagai Payung Hukum" Veda mengungkapkan bahwa inisiatifnya membangun KAKG adalah berawal dari pengalaman pahitnya yang pernah mengalami kekerasan seksual. 

Veda yang notabene adalah seorang yang melek hukum, advokat, merasakan kesulitan dalam menemukan keadilan untuk kasus yang ia alami. Aparat penegak hukum yang belum berperspektif gender, birokrasi yang berbelit-belit, dan minimnya support system turut memperkeruh tercapainya keadilan untuk perempuan.

Bagaimana dengan nasib perempuan yang buta hukum? Tidak tahu akan mengadu ke mana, terutama gadis di bawah umur yang belum dianggap cakap hukum, ketika mengadu ke polisi harus didampingi orang tua atau wali. Sementara tidak ada dukungan yang penuh dari keluarga. Keluarga menganggap kekerasan seksual adalah hal yang tabu untuk diangkat apalagi dilaporkan.

Hal inilah yang menggugah Veda untuk membuat postingan di Twitter dan mengajak kepada rekan-rekan advokat untuk turut berjuang bersamanya membantu perempuan korban kekerasan seksual dalam memperjuangkan hak-haknya, Veda mengadvokasi perempuan lainnya melalui KAKG

Mewadahi para advokat lainnya untuk turut membantu menyelesasikan perkara kekerasan seksual secara pro bono atau gratis. Saat ini sudah lebih dari 15 lawyer yang bergabung bersama Veda di KAKG. 

Setiap advokat sendiri memiliki tanggung jawab sosial dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menegakkan hukum. Pasal 22 ayat (1) UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat menyebutkan, “Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu.”

Menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022

Dari rekam jejak Veda yang begitu aktif membantu para korban kekerasan seksual maka layaklah sosok Veda menerima apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2022. 

SATU Indonesia Awards adalah program pemberian apresiasi untuk generasi muda Indonesia yang berprestasi dan mempunyai kontribusi positif untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Pada tahun 2023 ini, SATU Indonesia Awards memasuki tahun ke empat belas, sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010.

Veda adalah potret yang mengisahkan semangat perjuangan individu atau kelompok untuk bergerak memajukan Indonesia dari seluruh lingkup kehidupan. Dengan KAKG-nya ia mengembalikan rasa optimis para perempuan korban kekerasan seksual dalam menghadapi tantangan untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Bahkan tak hanya perempuan, kaum minoritas secara preferensi seksual, kekerasan seksual dalam rumah tangga seperti marital rape juga dibantu. 

Veda memunculkan harapan bagi mereka, yang juga bagian dari anak-anak bangsa, generasi muda Indonesia

Berjuang terus, Veda!

Salam,
Fadlimia Justitia Avila Veda











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Backup Data Penting Dengan Cloud Storage IndiHome

Backup data sangat penting untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data yang dimiliki pengguna internet. Saat ini, banyak penyedia layanan cloud computing yang menyediakan fitur backup data, termasuk IndiHome sebagai penyedia layanan internet di Indonesia. Baca ulasan selengkapnya di artikel ini. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Transfer Data Untuk bisa menggunakan ruang penyimpanan berbasis cloud, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, yaitu: 1. Kecepatan Internet Koneksi internet yang lambat dapat mempengaruhi kelancaran transfer data ke dan dari ruang penyimpanan berbasis cloud. Oleh karena itu, Anda harus memastikan memiliki koneksi internet yang cukup cepat untuk menghindari masalah transfer data yang lambat. 2. Kapasitas Penyimpanan Perhatikan pula kapasitas penyimpanan yang tersedia di ruang penyimpanan berbasis cloud yang mau Anda gunakan. Jika kapasitas penyimpanan tidak mencukupi kebutuhan , maka transfer data ke ruang penyimpanan tidak dapat dilakukan

Situs Teknologi Pendukung Berbagai Aktivitas Online Di Kantor

"Bu, form online yang untuk pemilihan bagian sudah dibuat belum ya?" tanya rekan satu tim. "Oh, nanti siang insyaallah sudah ada tautannya, akan saya bagikan di grup Kabag", jawab saya. "Trus, rencana video konferensi dengan lembaga A, sudah fix kan ya?" tanya rekan yang lain lagi. "Jam 13.30 WIB kita akan menggelar meeting dengan mereka, Pak" jawab yang lain pula "Sip, ayo kita tuntaskan to-do-list hari ini ya, semangat semuanya!" pimpinan memotivasi. "Siap, Pak!" Bismillah... dengan etos kerja yang baik dan lingkungan positif semua dapat diselesaikan sebaik-baiknya. Namun sebenarnya ada pendukung berbagai aktivitas online di kantor, apakah itu? Situs Teknologi Pendukung Berbagai Aktivitas Online di Kantor Pulang ke rumah bukan berarti tidak terhubung sama sekali dengan aktivitas kantor. Setelah melepas lelah sejenak dan menangani urusan rumah, biasanya pekerjaan kantor akan dilihat kembali. Sebab tak semua aktivitas onlin

Aplikasi Zenius Education Praktis Untuk Si Kinestetis

"Bang Royyan, nanti jangan sampai Maghrib ya pulangnya." "Gak janji ya, Mi..." , jawabnya sambil mencium tangan saya "Lho, kok gitu... main sepak bola apa yang sampai malam?" Cuma nyengir, sambil mengendarai sepedanya.  "Tetap ditungguin pulang... ntar dijemput Ayah ke lapangan." Wusssh,,, sambil melambaikan tangannya tanda tak setuju, Royyan berlalu dari pandangan mata saya.  Yah, begitulah si nomor dua ini. Tidak banyak bicara tetapi tak bisa berhenti bergerak. Menurut catatan kelas parenting yang pernah saya ikuti, anak sejenis Royyan ini memiliki gaya belajar kinestetis. Untung ada aplikasi Zenius Education , yang dapat membantu putra saya dalam hal belajar. Sebagai orang tua saya mendukung penuh proses pembelajaran anak / dokpri Ciri-Ciri Anak dengan Gaya Belajar Kinestetis Bire, dkk. (2014) menyebutkan gaya belajar ada 3 macam yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Ketiganya dapat diamati dengan p