Langsung ke konten utama

6 Masjid Terbesar di Indonesia, Salah Satunya Dibangun Oleh Gubernur Aktif

Masjid adalah tempat umat muslim untuk beribadah. Tidak hanya beribadah, kegiatan keagamaan lainnya pun juga dilakukan di tempat ini. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim sehingga nyaris di setiap tempat tersedia masjid.

Selain tempat sholat, beberapa masjid di Indonesia terlibat berbeda dari biasanya. Hal ini terlihat dari segi ukuran, nilai historis membuatnya menjadi tempat wisata religi bagi umat islam. Beberapa lokasi masjid terbesar di Indonesia dapat kamu kunjungi melalui perjalanan udara seperti Air Asia maupun Lion Air.

Indonesia memiliki masjid-masjid megah dengan bangungan serba besar. Dan berikut ini merupakan ulasannya.

traveloka


Masjid-Masjid Megah Indonesia

1. Masjid Istiqlal

Masjid terbesar pertama di Indonesia adalah Masjid Istiqlal. Letaknya yang ada di pusat kota jakarta ini memiliki luas 9,5 hektar. Tinggi dari masjid ini mencapai 96 meter. Tak heran kalau masjid ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara.

Masjid Istiqlal dapat menampung sebanyak 200 ribu jamaah untuk melakukan ibadah. Angka ini jauh lebih banyak ketika kegiatan sholat ied Idul Fitri. Pada kegiatan tersebut sering dijumpai para pejabat negara sampai Presiden RI.

Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai pada tahun 1951. Presiden Soekarno merupakan orang pertama yang menggagas pembangunan masjid ini. Sementara Frederici Silaban ditunjuk sebagai arsitek. Bangunan ini memakai lapisan marmer dengan gaya arsitektur modern yang membuatnya terlihat elegan.

2. Masjid Al-Akbar

Selanjutnya, Masjid Al-Akbar berada di kota Surabaya, Jawa Timur dan menjadi salah satu masjid terbesar di Indonesia. Lokasinya berada di jalan Pagesangan, Surabaya.

Pembangunan Masjid ini dimulai pada tahun 1963 sampai 1968. Sepintas, gaya arsitektur yang dipilih menyerupai Taj Mahal. Sejatinya, arsiteturnya memakai gaya melayu, Arab, India, dan Turki. Perancang dari Masjid Al-Akbar adalah Presiden Soekarno.

Secara keseluruhan, luas dari masjid ini sekitar 22.300 km persegi. Dengan lebar masjid 128 meter, panjang 147 meter.

terdapat pula menara setinggi 99 meter, kubah berbentuk menyerupai setengah keluar. Menariknya lagi, ada 435 pintu berbahan kayu yang ada di Masjid Al-Akbar.

Masjid Al-Akbar terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas daya tampung mencapai 60 ribu jamaah. Apabila kamu berada di Surabaya, sempatkan untuk mengunjungi masjid tersebut.

3. Masjid Raya Baiturrahman

Jika kamu ingat peristiwa Tsunami Aceh pada tahun 2004, hampir semua bangungan roboh kecuali Masjid Raya Baiturrahman. Kejadian ini sempat viral pada masanya.

Pembangunan masjid ini mulai pada tahun 1612. Namun mulai dilakukan renovasi setelah mengalami tsunami Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman mengadopsi arsitektur kerajaan Turki Usmani. Pada area masjid terdapat kolam air mancur yang menjadi daya tarik wisatawan, terutama setelah beribadah.

Lahan Masjid Raya Baiturrahman seluas 31 ribu meter persegi. Masjid seluas ini mampu menampung sekitar 13 ribu jamaah sekaligus.

4. Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri

Masjid ini sering disebut sebagai masjid kubah emas. Sebagai salah satu masjid terbesar di Indonesia, Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri masuk jajaran masjid termegah di Asia Tenggara.

Seperti namanya, masjid kubah emas memakai lapisan emas dua sampai tiga milimeter dengan mozaik kristal. Masjid ini memiliki luas 70 hektar. Pembangunan dilakukan mulai dari tahun 2001 sampai 2006.

Mimbar dan pagar masjid pun memiliki sentuhan emas. Beberapa bagian masjid emas Depok memiliki lapisan marmer.

Setiap kubah pada masjid ini memiliki filosofi berdasarkan rukun Islam. Sedangkan menara dari masjid ini memiliki filosofi rukun iman. Jumlah pintu Kubah Emas Depok sebanyak 17 buah.

5. Masjid Islamic Center

Masjid selanjutnya berada di Samarinda. Masjid Islamic Center masuk sebagai salah satu masjid terbesar di Indonesia. Serta menjadi Masjid terbesar kedua di Asia Tenggara dengan luas 43.500 meter persegi.

Keunikan dari Masjid Islamic Center Samarinda adalah memiliki tujuh menara. Setiap menara tingginya mencapai 99 meter. Bangunan Masjid Islamic Center memiliki 15 lantai untuk beribadah. Setiap lantai luasnya sampai 6 meter.

Lahan parkir yang terbilang luas mampu menampung banyak jamaah dengan kisaran 590 mobil dan 800 sepeda motor. Area parkir memiliki fasilitas toilet umum bagi pengunjung dengan air bersih dari Ground Water Tank.

6. Masjid Al Irsyad

Selanjutnya, Masjid Al Irsyad berada di Bandung dan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Pembangunan Masjid Al Irsyad mulai pada tahun 2009 oleh Ridwan Kamil sebagai arsitek. Sementara, peremiannya mulai pada tahun 2010.

Masjid Al Irsyad terbilang unik karena terinspirasi dari Ka'bah. Terdapat pula batuan besar dengan lafazkan Allah.

Luas Masjid Al Irsyad sekitar 1 hektar yang dapat menampung 1500 jamaah. Menariknya lagi, masjid ini mendapatkan penghargaan World Building of the Year atau Archdaily.De

Kesimpulan

Demikianlah 6 Masjid Terbesar di Indonesia, Salah Satunya Dibangun Oleh Gubernur Aktif, yaitu Kang Emil. Kira-kira ada lagi nggak ya masjid megah lainnya di negeri tercinta setahu teman-teman. Jika ada bisa tuliskan di kolom komentar ya, terima kasih.

Salam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Backup Data Penting Dengan Cloud Storage IndiHome

Backup data sangat penting untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data yang dimiliki pengguna internet. Saat ini, banyak penyedia layanan cloud computing yang menyediakan fitur backup data, termasuk IndiHome sebagai penyedia layanan internet di Indonesia. Baca ulasan selengkapnya di artikel ini. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Transfer Data Untuk bisa menggunakan ruang penyimpanan berbasis cloud, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, yaitu: 1. Kecepatan Internet Koneksi internet yang lambat dapat mempengaruhi kelancaran transfer data ke dan dari ruang penyimpanan berbasis cloud. Oleh karena itu, Anda harus memastikan memiliki koneksi internet yang cukup cepat untuk menghindari masalah transfer data yang lambat. 2. Kapasitas Penyimpanan Perhatikan pula kapasitas penyimpanan yang tersedia di ruang penyimpanan berbasis cloud yang mau Anda gunakan. Jika kapasitas penyimpanan tidak mencukupi kebutuhan , maka transfer data ke ruang penyimpanan tidak dapat dilakukan

Situs Teknologi Pendukung Berbagai Aktivitas Online Di Kantor

"Bu, form online yang untuk pemilihan bagian sudah dibuat belum ya?" tanya rekan satu tim. "Oh, nanti siang insyaallah sudah ada tautannya, akan saya bagikan di grup Kabag", jawab saya. "Trus, rencana video konferensi dengan lembaga A, sudah fix kan ya?" tanya rekan yang lain lagi. "Jam 13.30 WIB kita akan menggelar meeting dengan mereka, Pak" jawab yang lain pula "Sip, ayo kita tuntaskan to-do-list hari ini ya, semangat semuanya!" pimpinan memotivasi. "Siap, Pak!" Bismillah... dengan etos kerja yang baik dan lingkungan positif semua dapat diselesaikan sebaik-baiknya. Namun sebenarnya ada pendukung berbagai aktivitas online di kantor, apakah itu? Situs Teknologi Pendukung Berbagai Aktivitas Online di Kantor Pulang ke rumah bukan berarti tidak terhubung sama sekali dengan aktivitas kantor. Setelah melepas lelah sejenak dan menangani urusan rumah, biasanya pekerjaan kantor akan dilihat kembali. Sebab tak semua aktivitas onlin

Aplikasi Zenius Education Praktis Untuk Si Kinestetis

"Bang Royyan, nanti jangan sampai Maghrib ya pulangnya." "Gak janji ya, Mi..." , jawabnya sambil mencium tangan saya "Lho, kok gitu... main sepak bola apa yang sampai malam?" Cuma nyengir, sambil mengendarai sepedanya.  "Tetap ditungguin pulang... ntar dijemput Ayah ke lapangan." Wusssh,,, sambil melambaikan tangannya tanda tak setuju, Royyan berlalu dari pandangan mata saya.  Yah, begitulah si nomor dua ini. Tidak banyak bicara tetapi tak bisa berhenti bergerak. Menurut catatan kelas parenting yang pernah saya ikuti, anak sejenis Royyan ini memiliki gaya belajar kinestetis. Untung ada aplikasi Zenius Education , yang dapat membantu putra saya dalam hal belajar. Sebagai orang tua saya mendukung penuh proses pembelajaran anak / dokpri Ciri-Ciri Anak dengan Gaya Belajar Kinestetis Bire, dkk. (2014) menyebutkan gaya belajar ada 3 macam yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Ketiganya dapat diamati dengan p