Langsung ke konten utama

Menginstal Ulang Hidup, Membersihkan Cache? Yup!

Hidup tak selamanya berjalan indah, bagaikan langit kadang kala muncul awan gelap menggelayut. Sudah direncanakan akan ujian proposal sebelum tahun berganti misalnya, seperti saya, namun isi proposalnya tak kunjung bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. 

Skala prioritas yang sudah jauh-jauh hari ditetapkan masih juga disimpangi. Akibat begitu banyaknya godaan yang berlomba-lomba menjadi yang terpenting di dalam benak pikiran, tujuan utama pun buyar. Sesal belakangan tiada guna, maka butuh suatu tindakan segera yaitu menginstal ulang hidup. Membersihkan cache atau memori sementara yang mudah sekali membukanya.

instal ulang hidup


Setali tiga uang dengan cache, cookie juga demikian, informasi login yang tersimpan di website, membuat kamu dapat masuk kapan saja ke aplikasi tanpa perlu mengetikkan username dan password secara manual. Tampaknya mudah, namun jika itu tak penting, jadilah kamu terikat selamanya dengan godaan login-logout dari suatu masalah.

Perlukah Menginstal Ulang Hidup, Membersihkan Cache? Yup!

Jawabannya perlu. Agar lebih bersemangat menjalani hidup, tidak menyesali waktu yang sudah terbuang percuma, merasa kurang produktif apalagi melihat pencapaian yang diraih orang-orang sekitar. Tak jarang stres pun melanda akibat overthinking, dan sibuk menyalahkan keadaan. Padahal bisa jadi akar masalahnya ada pada diri sendiri. Maka di sinilah perlu menginstal ulang hidup.

Cara Menginstal Ulang Hidup dan Membersihkan "Cache" Pikiran

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk menginstal ulang hidup dan membersihkan cache pikiran kamu.

1. Mengambil jeda sejenak dari rutinitas

Melaksanakan tugas sehari-hari sebenarnya adalah nikmat tak terkira, bayangkan saja jika tergolek sakit tak berdaya di rumah sakit, pasti kangen ingin bekerja normal. Kalau menurut saya rutinitas adalah anugrah dari Allah SWT sehingga selelah apapun wajib disyukuri. 

Namun ada kalanya muncul kejenuhan, merasa burning out, penat luar biasa, ditambah mengukur kesuksesan dengan "sepatu" orang lain, akhirnya merasa diri kurang beruntung. Kalau sudah begini sebaiknya mengambil jeda sejenak dari rutinitas. Cuti kerja untuk liburan, atau healing dulu ke pegunungan. 

2. Merenungi diri

Merenungi diri perlu dilakukan untuk menginstal ulang hidup. Sebenarnya apa sih yang dicari dalam hidup ini? Apakah materi semata? Perenungan setelah salat tahajjud di sepertiga malam sangat dianjurkan. Berpikir tentang apa saja yang telah dan akan diperbuat dan apa kemanfaatannya bagi diri dan orang-orang tercinta.

Hal ini berguna sebagai pembuka kesadaran untuk meninggalkan tindak tanduk yang sia-sia ke depannya. Fokus pada yang berkontribusi baik saja bagi kehidupan kamu. Saat ini yang berharga adalah waktu, maka mengalokasikan waktu harus benar-benar diperhitungkan.

3. Fokus pada tujuan

Salah satu kunci sukses adalah fokus pada tujuan. Ibarat orang yang sedang berjalan ke suatu tujuan. Jika ia tidak melenceng dari rute tujuan, maka dengan cepat ia akan sampai. Namun jika singgah di mana-mana lantas berbelok atau malah berhenti, akhirnya tujuan semakin terasa jauh dan untuk memulainya lagi butuh waktu dan energi yang tidak sedikit.
People who focus on what they want, prosper. Those who don't, struggle. (Jack Canfield - The  Power of Focus, 2013).

Saya sendiri sedikit demi sedikit merasa fokus saya terganggu dengan banyaknya godaan hal menarik selain menulis proposal disertasi. Syukurnya saya lekas mendeteksi hal ini dan berupaya kembali lagi ke rute pencapaian doktor. Bismillah.

4. Tinjau ulang skala prioritas

Waktu yang belum optimal kemungkinan karena skala prioritas belum tepat. Maka tak ada salahnya meninjau ulang skala prioritas yang pernah dibuat. Jangan ragu mencoret kegiatan yang menjadi beban namun minim sumbangsih bagi pencapaian tujuan utama.

Terkadang kamu segan untuk ngomong langsung ke teman untuk tidak ikut dulu ajakannya. Demi dampak positif yang lebih besar dari hidupmu, mau tidak mau kamu harus tegas menyampaikannya. Bahwa kamu sedang tidak bisa mengikuti hal-hal di luar prioritas yang telah ditentukan.

5. Libatkan Allah SWT dalam setiap urusan

Last but not least, urusan menginstal ulang hidup dan membersihkan cache pikiran kamu tak akan berhasil jika tak melihatkan Yang Maha Kuasa. Sering-seringlah salat istikharah di setiap persimpangan jalan hidup kamu. Manusia hanya bisa berencana, namun Tuhan jualah yang menentukan.

Ingat sekali pesan almarhumah ibunda saya, orang yang hanya berdoa saja namun tidak berusaha sama dengan omong kosong, orang yang berusaha saja tanpa berdoa disebut sombong. Idealnya berusaha dan berdoa harus seiring sejalan di setiap saat. Agar tujuan utama dapat terealisasi melalui proses yang benar, menyempurnakan ikhtiar. 

Penutup

Menginstal ulang hidup, membersihkan cache? Yup! Harus dilakukan demi menjaga kewarasan, kesehatan fisik dan psikis. Mengambil jeda sejenak dari rutinitas, merenungi diri, fokus pada tujuan, tinjau ulang prioritas, dan libatkan Allah SWT dalam setiap pilihan.

Jangan sampai karena memaksakan sesuatu harus tercapai, yang tersisa hanyalah penyesalan yang tiada guna. Ketika masih mampu mengubah tujuan, fokuslah pada skala prioritas yang telah ditentukan. 

Demikian artikel saya kali ini, sampai bertemu di artikel selanjutnya ya, sampai jumpa.

Salam semangat!





































































































Cache, cookie, dan virus di dalam selingkung komputer dan internet sebenarnya kiasan saja. Ketiganya dapat dengan mudahnya ditemi di dalam kehidupan. Mesti jeli memverifikasi hal-hal yang memang benar-benar dibutuhkan agar hidup tak berjalan seperti laptop kepenuhan cache dan cookie ditambah malware virus berbahaya bahkan dapat merusak sistem.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk, Backup Data Penting Dengan Cloud Storage IndiHome

Backup data sangat penting untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data yang dimiliki pengguna internet. Saat ini, banyak penyedia layanan cloud computing yang menyediakan fitur backup data, termasuk IndiHome sebagai penyedia layanan internet di Indonesia. Baca ulasan selengkapnya di artikel ini. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Transfer Data Untuk bisa menggunakan ruang penyimpanan berbasis cloud, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, yaitu: 1. Kecepatan Internet Koneksi internet yang lambat dapat mempengaruhi kelancaran transfer data ke dan dari ruang penyimpanan berbasis cloud. Oleh karena itu, Anda harus memastikan memiliki koneksi internet yang cukup cepat untuk menghindari masalah transfer data yang lambat. 2. Kapasitas Penyimpanan Perhatikan pula kapasitas penyimpanan yang tersedia di ruang penyimpanan berbasis cloud yang mau Anda gunakan. Jika kapasitas penyimpanan tidak mencukupi kebutuhan , maka transfer data ke ruang penyimpanan tidak dapat dilakukan

Situs Teknologi Pendukung Berbagai Aktivitas Online Di Kantor

"Bu, form online yang untuk pemilihan bagian sudah dibuat belum ya?" tanya rekan satu tim. "Oh, nanti siang insyaallah sudah ada tautannya, akan saya bagikan di grup Kabag", jawab saya. "Trus, rencana video konferensi dengan lembaga A, sudah fix kan ya?" tanya rekan yang lain lagi. "Jam 13.30 WIB kita akan menggelar meeting dengan mereka, Pak" jawab yang lain pula "Sip, ayo kita tuntaskan to-do-list hari ini ya, semangat semuanya!" pimpinan memotivasi. "Siap, Pak!" Bismillah... dengan etos kerja yang baik dan lingkungan positif semua dapat diselesaikan sebaik-baiknya. Namun sebenarnya ada pendukung berbagai aktivitas online di kantor, apakah itu? Situs Teknologi Pendukung Berbagai Aktivitas Online di Kantor Pulang ke rumah bukan berarti tidak terhubung sama sekali dengan aktivitas kantor. Setelah melepas lelah sejenak dan menangani urusan rumah, biasanya pekerjaan kantor akan dilihat kembali. Sebab tak semua aktivitas onlin

Aplikasi Zenius Education Praktis Untuk Si Kinestetis

"Bang Royyan, nanti jangan sampai Maghrib ya pulangnya." "Gak janji ya, Mi..." , jawabnya sambil mencium tangan saya "Lho, kok gitu... main sepak bola apa yang sampai malam?" Cuma nyengir, sambil mengendarai sepedanya.  "Tetap ditungguin pulang... ntar dijemput Ayah ke lapangan." Wusssh,,, sambil melambaikan tangannya tanda tak setuju, Royyan berlalu dari pandangan mata saya.  Yah, begitulah si nomor dua ini. Tidak banyak bicara tetapi tak bisa berhenti bergerak. Menurut catatan kelas parenting yang pernah saya ikuti, anak sejenis Royyan ini memiliki gaya belajar kinestetis. Untung ada aplikasi Zenius Education , yang dapat membantu putra saya dalam hal belajar. Sebagai orang tua saya mendukung penuh proses pembelajaran anak / dokpri Ciri-Ciri Anak dengan Gaya Belajar Kinestetis Bire, dkk. (2014) menyebutkan gaya belajar ada 3 macam yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Ketiganya dapat diamati dengan p