Selasa, 9 Mei 2023 lalu adalah pengalaman pertama kali saya menjadi pengawas Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Meski sudah menjadi dosen selama 18 tahun, kemungkinan pihak kampus mengatur giliran tugas pengawasan kepada tiap dosen.
Uniknya saya jadi pengawas di tahun putri sulung juga mengikuti SNBT di tahun ini pula. Jadilah ibu dan anak sama-sama ambil bagian di perhelatan terpenting tahun ini bagi siswa-siswi kelas XII tahun 2023.
Uniknya saya jadi pengawas di tahun putri sulung juga mengikuti SNBT di tahun ini pula. Jadilah ibu dan anak sama-sama ambil bagian di perhelatan terpenting tahun ini bagi siswa-siswi kelas XII tahun 2023.
Bedanya saya mengawas di Pusat UTBK (Ujian Tes Berbasis Komputer) di Universitas Negeri Medan (Unimed). Sementara anak kami ujian di Pusat UTBK di Universitas Sumatera Utara (USU).
Saya mengawas hari Selasa, sedangkan Rara ujian keesokan harinya yaitu Rabu, 10 Mei 2023 pada sesi siangnya. Bersyukur juga sih sama-sama dapat sesi siang, soalnya kalau pagi khawatir telat karena harus sampai di lokasi pukul 05.45 WIB atau satu jam sebelum jam mulai yaitu 06.45 WIB peserta memasuki ruang ujian.
Saya mengawas hari Selasa, sedangkan Rara ujian keesokan harinya yaitu Rabu, 10 Mei 2023 pada sesi siangnya. Bersyukur juga sih sama-sama dapat sesi siang, soalnya kalau pagi khawatir telat karena harus sampai di lokasi pukul 05.45 WIB atau satu jam sebelum jam mulai yaitu 06.45 WIB peserta memasuki ruang ujian.
Perbedaan UTBK SBMPTN dengan SNBT
Banyak kekeliruan menyebutkan istilah untuk ujian masuk PTN tahun ini. Sejak zaman dulu berubah-ubah hingga kini. Dari SKALU, SKASU, Sipenmaru, UMPTN, SPMB, SNMPTN UTBK, SBMPTN dan sekarang menjadi SNBT.
Tahun lalu ujian serentak nasional ini dikelola oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi) dan tahun ini digantikan oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3).
BP3 mengurusi SNPMB yang terbagi dua menjadi SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) atau sebelumnya dikenal sebagai jalur undangan, jalur langit, jalur hoki, jalur Gacha dan jalur ujian tulis SNBT yang saya awasi tahun ini.
Jadi lebih simpelnya tak usah lagi menyebut UTBK, langsung saja SNBT sesuai perubahan nama terbarunya. Toh sejak 2019 ujian diadakan secara berbasis komputer semua sampai sekarang.
Coaching Sebelum Bertugas
H-5 sebelum hari H SNBT, kami para pengawas diundang untuk mengikuti pertemuan daring perihal coaching pengawas. Dalam pertemuan siang hingga sore itu ketua pusat UTBK Unimed, panitia, dan koordinator pengawas menyampaikan arahannya sesuai tertib acara.
Hal-hal yang harus dilakukan pengawas ruangan jika terjadi sesuatu yang mencurigakan, dan pengenalan terhadap berbagai macam alat penyadap dijelaskan secara singkat oleh tim IT panitia. Ada kamera tersembunyi berbentuk pulpen, kacamata, karet penghapus, dan lain-lain.
Sabtu, 6 Mei saya dan rekan-rekan pengawas terpilih diwajibkan mengambil kartu tanda pengenal pengawas di kampus masing-masing. Saya sendiri berasal dari kampus pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
ID Card saya sebagai pengawas SNBT. |
Tiba di Hari H SNBT 2023
Akhirnya tiba juga hari H saya bertugas sebagai pengawas yaitu Selasa 9 Mei 2023. Bukan hanya pesertanya yang deg-degan, ternyata pengawasnya juga. Berikut hal-hal yang diperhatikan selama pengawasan SNBT lalu.
1. Wajib sudah tiba di lokasi 1 jam sebelum ujian dimulai
Sama seperti peserta, pengawas juga diharuskan sampai di lokasi ujian 1 jam sebelum ujian. Saya kebagian sesi siang yang mulainya pukul 13.00 WIB maka pukul 11.00 saya sudah siap-siap dan jam 12 kurang saya sudah berada dalam perjalanan menuju Pusat Bahasa UNIMED.
Dua tahun lalu saat Tes TOEFL untuk masuk S3 saya sudah pernah mengunjungi Pusba jadi tak perlu lagi mencari-cari yang mana gedungnya. Berbeda dengan peserta ujian diwajibkan melihat lokasi H-1 agar keesokan harinya tidak bingung dan berpotensi terlambat masuk ke ruangan ujian.
2. Seluruh peserta diperiksa dengan metal detector
Sesuai prosedur setiap peserta ujian yang telah hadir dibariskan satu per satu dan diperiksa dengan metal detector untuk mendeteksi keberadaan logam di tubuh peserta. Siapa tahu ada yang menyembunyikan alat penyadap, kamera tersembunyi atau alat-alat yang lazim digunakan untuk perjokian ujian.
Satu ruangan diawasi oleh seorang pengawas ruangan dan 1 orang anggota tim IT. Rekan saya anggota tim IT itulah yang memeriksa peserta dengan pendeteksi logam di pintu masuk ruang ujian. Adapun saya setelah menandatangani beberapa bukti kehadiran pengawas, langsung menunggu peserta di dalam ruangan.
3. Pemeriksaan identitas dan dokumen peserta
Jumlah peserta ujian yang diawasi dalam satu ruangan sebanyak 15 orang, namun yang hadir 14 orang, 1 tidak datang ke lokasi hingga berakhirnya sesi ujian. Sesudah peserta masuk saya mencocokkan identitasnya berupa KTP dan surat keterangan lulus dari sekolah khusus kelas 12 tahun 2023, dengan penampakan aslinya.
Alhamdulillah peserta yang saya awasi sesuai semua identitas dengan orangnya, tidak ada indikasi tipuan atau terduga joki ujian. Semua peserta pun duduk di kursinya masing-masing sesuai nomor ujian.
4. Latihan Sebelum Tes
Peserta ujian diminta mengikuti sesi latihan dulu sebelum mengerjakan tes yang sebenarnya. Petunjuk latihan sangat jelas dan rinci sehingga peserta bisa latihan tes terlebih dahulu. Jika ada yang tidak dimengerti tinggal bertanya pada pengawas dan anggota Tim IT.
5. Berdoa dulu sebelum mengerjakan tes
Ketika waktu tepat menunjukkan pk. 13.30 WIB pengawas menginstruksikan kepada peserta untuk berdoa menurut agamanya masing-masing. Bagaimanapun setahun belakangan ini ikhtiar pasti telah gencar dilaksanakan, hari ini tiba hari yang menentukan.
Melakukan yang terbaik dan jangan lupa berdoa, minta dipermudah dan dilancarkan dalam menjawab ujian dengan benar dan lulus SNBT tahun ini.
6. Membagikan kertas buram dan pensil
Soal Penalaran Matematika (PM) biasanya membutuhkan kertas buram untuk corat-coret mencari jalan keluar jawabannya. Kertas buram atau kertas sele-sele istilah orang Medan, hanya kertas yang dibagikan pengawas. Bukan kertas yang dibawa oleh peserta dari luar. Peserta membawa identitas dan dokumen saja ke lokasi.
Kertas sele-sele berstempel panitia SNBT akan dikumpulkan kembali kepada pengawas sebelum keluar ruangan pada saat waktu ujian berakhir. Jika butuh lebih dari selembar, peserta diperkenankan memintakan tambahannya kepada pengawas.
Begitu juga pensil 2B untuk corat-coret di kertas buram, peserta tidak membawa sendiri dari rumah karena panitia sudah menyediakan di dalam ruangan. Bila kurang runcing, boleh meminjam kepada panitia untuk diraut di dalam ruangan.
7. Soal tidak sama dengan komputer sebelah
Uniknya ujian dengan UTBK, peserta tidak dimungkinkan untuk mencontek ke peserta di sebelahnya. Soal-soal yang dibagi ke dalam 3 kategori yaitu Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika, muncul secara acak meski masih dalam satu kategori dan pastinya tiap peserta mengerjakannya dengan kecepatan yang berbeda-beda.
8. Harus menunggu jam berakhirnya ujian
Meskipun peserta sudah selesai menjawab soal-soal SNBT, peserta tidak diizinkan keluar ruangan terlebih dahulu. Masuk ke ruangan ujian bersama-sama maka keluarnya pun bersama-sama pula. Lumayan membosankan juga menunggui jalannya ujian dari pk. 1 siang sampai nyaris pukul 5 sore. Saya sendiri melaksanakan shalat zuhur sebelum ujian dimulai dan shalat ashar setelah selesai mengawas ujian.
9. Peserta tidak boleh ke toilet
Sebagaimana arahan dalam coaching panitia SNBT, pengawas tidak boleh mengizinkan peserta permisi ke toilet selama ujian berlangsung. Untuk mengantisipasi hal-hal yang dilarang dalam ujian. Maka saat di awal peserta masuk membawa botol air minum, kami menyampaikan, boleh minum tetapi mohon maaf tidak diperkenankan keluar untuk ke kamar mandi.
Sekilas tampak tidak manusiawi, namun demikianlah peraturannya. Alhamdulillah seluruh peserta berlaku tertib, taat dan melaksanakan ujian dengan sebaik-baiknya.
10. Semua aktivitas peserta dipantau lewat aplikasi pengawas
Kemungkinan untuk googling mencari jawaban bisa dikatakan tidak ada. Sebab semua aktivitas online peserta dapat dikontrol lewat aplikasi pengawas. Peserta 1 sd 14 semuanya sedang online semuanya dapat diawasi dari meja pengawas. Namun demikian saya tetap berkeliling melihat-lihat peserta saat ujian berlangsung.
kiri: komputer pengawas, kanan: komputer peserta |
Jika ada peserta yang mencoba beralih membuka-buka laman selain ujian, komputernya otomatis mati. Sehingga seluruh peserta tidak akan mau mengambil risiko gagal ujian sebelum melihat pengumuman. Sempat ada seorang peserta yang komputernya mati, untungnya saat masih latihan tes. Tim IT dengan sigap membantu komputernya menyala lagi dan aman digunakan.
Kesimpulan
Pengalaman jadi pengawas SNBT 2023 sangat berharga dan insyaalah paling diingat bagi saya. Selain karena putri sulung juga sedang berjuang di Pusat UTBK lain, yang tidak sama dengan lokasi saya mengawas, SNBT baru pertama kali digelar sejak berganti nama dan pengelola. Alasan lainnya karena bagi saya kali ini adalah perdana saya mengawas ujian masuk PTN.
Semoga 20 Juni 2023 nanti para peserta khususnya anak pertama kami mendapatkan kabar gembira sebagai buah dari perjuangannya selama setahun terakhir ini, dan doa-doa yang dipanjatkan agar diberikan universitas terbaik untuk melanjutkan pendidikan tinggi, diijabah Allah SWT. Aamiin yra.
Semangat terus ya para pejuang SNBT!
Kemarin Yumna baru aja ikut ujian ANBK. Ke kamar mandi cuma pas udah siap ujian dan ada sesi jedanya.
BalasHapusTernyata Bu Mia lulusan dari UMSU ya? Wah, kaget dengar nya. Soalnya universitas nya dekat rumah.
Yumna juga baru tahu kalau ternyata ada juga pemeriksaan bagi mahasiswa nya sebelum ujian.
Ibu bekerjanya di UMSU, Nak... Kalau kuliahnya dr UGM dan USU. Alhamdulillah UMSU jg sudah meraih akreditasi Unggul.
HapusLance pernah juga jadi pengawas saat SBMPTN. Waktu itu masih paper based test kak. Jadi dulu juga belum pake metal detector. sekarang udah canggih ya kak. MasyaALLah. Cairnya pun mayan. hehehehhe.
BalasHapusBelum ada hilal mengenai pencairannya nih Ce... Ditunggu aja lah, hehehe
HapusWahhh saya taunya cuma SIPENMARU, dan UMPTN.
BalasHapusSaya generasi UMPTN.
Gaya ujiannya juga udah canggih dan aturan semakin ketat ya mba Mia.
Dan seperti ditulis, hampir setiap tahun berubah aturan dan metodenya.
Gimana nanti pas zaman anak saya ya....
Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi mereka yang tertarik dengan SNBT dan memberikan semangat kepada para peserta yang sedang berjuang dalam ujian masuk PTN.
BalasHapusSemoga pengalaman ini bermanfaat bagi mereka yang tertarik dengan SNBT dan memberikan semangat kepada para peserta yang sedang berjuang dalam ujian masuk PTN.
BalasHapusSekarang jalur masuk kuliah negeri udah beda nama yah, ada keponakanku yang minta penjelasan gimana masuk kuliah agak kurang related sama aku dulu, untuk ngejawabnya aku harus baca dulu jalur masuk kuliah sekarang ini apa aja
BalasHapusHmm,, jd gitu ya pov nya pengawas, slama ini tau nya pov peserta ujian aja, makasi sharingnya yaa
BalasHapusSetiap tahun namanya berganti terus ya kak.
BalasHapusJadi berasa tua awak yang dapet spmb. Masih pake kertas pula dulu. Dan ujian di saat demam. Syukur gak ada ukur suhu tubuh kayak saat covid
Dan sempat ngerasain krs yang diketik di sumber usu. Sempat negeasain web pertama untuk krs sampe nge-lag jaman dulu website nya 🤣