Ocean sang putra bungsu memiliki gaya belajar kinestetik persis seperti abangnya, Oyan. Kebetulan dua anak laki-laki di rumah kami memiliki learning style ini. Untuk si kinestetik tidak bisa disamakan dengan dua anak perempuan lainnya yang bergaya belajar visual-auditori.
Maka tak heran ayahnya mengajari Ocean membaca iqro' anaknya sambil bergelendotan di punggung. Belajar Matematika sambil dipangku, sesekali berjalan-jalan, lalu kembali duduk di kursi belajar. Selama Ocean menikmati dan tidak terpaksa, kami membiarkannya, yang penting dia mau belajar.
![]() |
Foto bareng Ocean saat hari Ummi promosi doktor / dokpri |
Lebih Cepat Menyerap
Entah kenapa anak yang diajari langsung oleh ayah ibunya cenderung lebih cepat menangkap materi yang diajarkan. Mungkin karena upaya mengajari anak sendiri lebih penuh tantangan dibandingkan anak diajari gurunya di sekolah atau di tempat les. Orang tua dituntut untuk benar-benar memastikan bahwa si anak memahami konsep ilmu pengetahuan yang disampaikan.
Pernah melihat di linimasa media sosial bagaimana kerasnya usaha seorang ibu mengajari anaknya membaca tetapi tak kunjung bisa. Si ibu sekuat mungkin menahan emosinya namun akhirnya kesabaran jebol juga anaknya diancam pukul pakai rotan.
Mengajari anak memiliki sejumlah tantangan bagi orang tuanya, antara lain:
- Orang tua yang bekerja 8 to 5 setiap harinya setibanya di rumah dalam keadaan lelah pastinya ingin beristirahat. Sementara untuk membuat anak konsisten belajar, ayah ibu harus memaksakan diri meluangkan waktu istirahatnya untuk menanyakan PR anak dan bagaimana harinya berjalan dengan baik hari ini.
- Anak dalam keadaan sudah mengantuk sehingga lebih memilih tidur di ranjang ketimbang belajar bersama ayah atau ibu.
- Keduanya, baik anak dan orang tua kurang komitmen dan konsisten untuk belajar bersama
- Dan lain-lain.
Cara mengatasinya biasanya saya sedari pagi sudah menyampaikan ke Ocean bahwa nanti malam sehabis maghrib seperti biasanya akan sama-sama belajar dengannya. Sehingga anak mengingatnya dan terinternalisasikan ke OBS-nya (Otak Bawah Sadar) bahwa nanti malam setelah selesai sholat saya atau ayahnya akan mendampinginya mengulang-ulang mata pelajaran di rumah.
![]() |
Hobi utak-atik mainan / dokpri |
Kesimpulan
Mendampingi anak belajar di rumah mutlak harus dilakukan orang tua di zaman sekarang. Tampaknya untuk percaya seratus persen pada guru di sekolah dan guru lesnya, sebaiknya tidak dilakukan. Sebab tetap saja guru utama dalam mengajari anak adalah ibu dan ayahnya. Posisi guru sebagai penolong orang tua dalam mendidik dan mengajari anak ketika orang tua harus pergi bekerja
Anak bungsu, laki-laki pula memang agak beda ya kak. Ni persis ghazi di rumah. Harus dari kemauan dia sendiri untuk belajar. Dan Ghazi gak icha paksa pake tangan kanan pas Icha sadar dia nyamannya pake kiri.
BalasHapusBentuk belajar nya juga variatif gini kak. Hehe
Iya ya kok gitu ya, Chaa... ekstra perhatian deh utk Ocean ini... kk abangnya usia kayak dia udah lebih mandiri loh ^^
HapusPercayalah momen-momen itu yang bakalan dikenang oleh sang anak. Saya dulu mah juga begitu. Entah kenapa momen ketika diajari oleh ayah menjadi motivasi saya untuk belajar mandiri.
BalasHapusMalah Ocean mengandalkan ortunya, bilang sama bu guru kl PR-nya nanti aja dikerjakan sama-sama ayah atau ummi, hehe...
Hapus