Akhir bulan lalu kami sekeluarga mengikuti family gathering kantor suami ke Juma Lau, Sibolangit. Sebelumnya saya sudah pernah mendengar nama ini tetapi belum berkesempatan menyambanginya. Pukul tujuh pagi kami menepati rundown yang dibuat panitia (panitianya sih suami saya juga, hehe), dengan titik kumpul bersama di kantor.
Perjalanan dimulai dengan konvoi belasan kendaraan menuju lokasi yang berjarak 44,8 kilometer dari kota Medan dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Setiap kaca belakang mobil rombongan ditempeli kertas bertuliskan identitas acara.
![]() |
Sungai Lau Jabu yang mengalir di tengah-tengah lokasi wisata Juma Lau indah dipandang dari berbagai sisi / dokpri |
Wisata Alam yang Estetik
Juma Lau adalah kawasan wisata milik perorangan yang dapat dinikmati bentang alamnya setelah menuruni anak tangga yang lumayan banyak. Menyediakan area berkemah, homestay, dan retreat (acara renungan).
Setelah berada di bawah, pengunjung disuguhi taman-taman yang bersih dan memanjakan mata, cocok untuk anak-anak yang senang bermain. Melewati jembatan yang membelah sungai Lau Jabu pengunjung bisa berpose di jembatan, di dekat jembatan ada meja-meja dan bangku untuk melepas penat sembari menikmati gemericik air yang mengalir deras.
Tanaman-tanaman hias menjuntai di kanan dan kiri sungguh elok menambah rasa nyaman. Menuruni tangga setelah jembatan pengunjung disambut pondok-pondok yang teduh, gratis tidak perlu membayar lagi, karena di awal masuk sudah dikenai tarif Rp. 15.000 per orang, baik dewasa maupun anak-anak.
Pengunjung boleh membawa makanan dari luar. Panitia memesan nasi kotak Garuda sebagai konsumsi siang, sementara untuk camilan disediakan oleh pegawai kantor.
Tak perlu khawatir jam sholat repot naik lagi ke atas, di Juma Lau sudah tersedia pondokan khusus untuk mushola lengkap dengan sajadahnya. Untuk perempuan dianjurkan membawa sendiri mukena karena di sana tidak tampak ada pakaian sholat tersebut.
Sungai Jernih "Menu" Utama Wisata Juma Lau
Main air! Ini dia menu kesukaan semuanya. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pasti akan tergoda menyemplungkan kakinya di air sungai yang bersih dan mengalir deras. Pengelola tempat wisata tepat sekali memilih lokasi aliran Sungai Lau Jabu ini dijadikan tempat wisata.
Pinggir-pinggir sungai yang datar laksana pantai berpasir putih, terletak di bawah jembatan, menggerakkan siapapun yang melihatnya ingin menjejakkan kaki di sana. Saya, suami, dan anak-anak menyusuri sungai dari batas akhir Juma Lau ke hulunya, dengan telanjang kaki.
Terasa juga sebagian batu di dasar sungai tajam dan harus hati-hati agar tidak terpeleset dan jatuh. Namun karena dangkal dan dari transparan kita bisa memilih batu mana yang akan diinjak.
Saking beningnya, anak saya sampai meminum air sungai, "Mi...! Rasanya seperti air L* Mineral yang ada manis-manisnya!" Demikian seru anak saya kegirangan. Saya turut mencicipi air, wah iya benar. Kalimat yang kerap digunakan di kemasan air minum dalam kemasan adalah dari mata air pegunungan, mungkin yang dimaksud air seperti di Juma Lau ini.
Air pegunungan bersumber dari curah hujan yang jatuh di puncak gunung, meresap ke dalam tanah, dan kemudian muncul kembali sebagai mata air di lereng gunung. Air ini memiliki kualitas tinggi, kaya mineral alami, dan dianggap aman karena lokasinya yang jauh dari aktivitas manusia serta proses penyaringan alami oleh lapisan tanah dan batuan.
Berbagai Macam Lomba
Panitia menyelenggarakan berbagai macam lomba untuk memeriahkan acara family gathering ini. Lomba kereta balon, lomba ngasih makan teman makan kerupuk tetapi mata yang kasih makan ditutup, lomba tebak kata berkelompok, hingga lomba kupas telur puyuh dan berlomba cepat memakannya.
Acara dijalankan sesuai tertib acara, ada acara seremonial juga kata-kata sambutan dari ketua panitia, kepala kantor, dan doa bersama agar kegiatan berjalan lancar hingga kembali pulang ke rumah masing-masing.
Saya ikut dua lomba saja, kereta balon dan lomba kupas telur puyuh dan beradu tangkas menelannya. sayangnya keduanya kalah, hehe. Ternyata ada lagi yang lebih sat-set. Perasaan saya sudah berusaha secepat mungkin mengupas telur puyuh, yang sudah selesai harus berdiri.
Tiap peserta diberi lima butir telur puyuh wajib mengupas dan langsung melahapnya. Baru terkupas tiga butir eh ibu di sebelah saya sudah berdiri saja tanda sudah selesai. Wow, cepat sekaliii!
Tiap peserta diberi lima butir telur puyuh wajib mengupas dan langsung melahapnya. Baru terkupas tiga butir eh ibu di sebelah saya sudah berdiri saja tanda sudah selesai. Wow, cepat sekaliii!
Sesudah lomba selesai semuanya masuk ke acara bebas, ishoma, dan bisa berjalan-jalan di sepanjang area Juma Lau. Mayoritas keluarga mengoptimalkan waktu dengan berenang, main-main air dan duduk-duduk bercengkrama di atas bebatuan di tepi sungai.
Panitia menyediakan kudapan kedua berupa jagung rebus dan kacang rebus sebagai pelengkap bersenda gurau bersama keluarga.
![]() |
Family gathering kantor di Juma Lau / dokpri |
Kesimpulan
Family gathering atau kumpul keluarga yang diselenggarakan oleh kantor suami di lokasi wisata Juma Lau, Sibolangit, sangat berkesan dan menyenangkan.
Tujuan panitia membuat acara insyaallah tercapai. Agar lebih saling mengenal antar keluarga pegawai kantor, melebur bersama, dan relaksasi di akhir pekan bersama. Untuk kembali hadir di hari Seninnya sudah dengan tangki semangat yang penuh dan siap untuk meningkatkan produktivitas kerja bersama.
Rating Juma Lau: 5/5
Ingin datang lagi di suatu saat nanti ^^
Rating Juma Lau: 5/5
Ingin datang lagi di suatu saat nanti ^^
Wuaw seger banget ini pemandangannya Bunda. Dekat pula ini tempatnya, tapi saya belum pernah ke sana. Destinasi travelling selanjutnya bisalah kemari. Mana tahu bisa bawa rombongan keluarga tersayang juga.
BalasHapusIyaa,, kami aja insyaallah pingin ke sana lagi ngajak anak sulung yg kemaren gak sempat ikut, hehe.
HapusSeru kali kak Juma Lau Sibolangit ini. Arnya pasti segar kali. Tempatnya juga aman buat bawa anak-anak. Wah ini kalo bawa anak-anak pasti gak mau pulang kalo belum gelap.
BalasHapusTarif masuk 15.000 rupiah itu termasuk murah lho karena pondok-pondok yang teduh, gratis tidak perlu dibayar lagi. Soalnya ada tempat2 yang masuknya kira2 harganya sama atau lebih mahal lalu di dalamnya pondok2nya harus disewa lagi huhuhu.
BalasHapusBeneran jernih air sungainya.
BalasHapusDi sibolangit, berarti sejuk ya udaranya mba Mia.
Untuk sampai ke sungai harus turun anak tangga, berarti naiknya agak gempor la ya hehe
Kebayang....
MasyaAllah jernih banget sungainya ya kak. Segernya kebayang dari fotonya aja. Pasti senenglah main air di tempat bersih gitu. Semoga keasrian alam Juma Lau tetap selalu terjaga yaa.
BalasHapus